Bisnis.com, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membantah industri hulu minyak dan gas (Migas) memasuki fase terbenam atau sunset.
Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahju Wibowo, mengatakan, saat ini Engineering, Procurement, and Construction (EPC) dan fabrikasi sedang berjalan dengan masif.
“Jadi sekarang EPC, company, fabrikasi sekarang lagi banyak-banyaknya itu menunjukkan bahwa industri hulu migas itu gak sunset,” kata Wahju dalam Konferensi Pers Kinerja Hulu Migas Semester I/2024, Jumat (19/7/2024).
Wahju menuturkan, pihaknya saat ini sedang gencar-gencarnya untuk mencari partner guna mendukung agresifitas yang terjadi pada sektor hulu migas.
Dirinya pun berharap, situasi agresif di industri hulu migas dapat berlangsung beberapa tahun lagi sesuai dengan perkiraan SKK Migas.
“Ya semoga aja kondisi kayak gini masih bertahan sampai 2030 seperti yang kita rencanakan di dalam LTP (Long Term Plan),” ucapnya.
Baca Juga
Di kesempatan lain, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menepis anggapan saat ini industri hulu migas mulai terbenam atau memasuki fase sunset.
Dwi menyampaikan isu tersebut karena maraknya kampanye energi terbarukan yang dinilai jauh lebih bersih daripada minyak dan gas bumi.
"Itu semua hanya bicara energi, sedangkan minyak dan gas bukan hanya untuk energi, tetapi juga untuk petrokimia. Jadi, saya percaya tidak ada sunset untuk industri migas," kata Dwi saat membuka Peringatan 22 Tahun Mengelola Hulu Migas, yang disiarkan daring, Selasa (16/7/2024).